Saturday, April 27, 2013

Tanjung Lesung Beach

Saturday, April 27, 2013
Ada pantai sekeren ini, di Cilegon! Yeay, video ini di buat oleh teman saya, beberapa minggu lalu setelah mereka mengunjungi Pantai Tanjung Lesung di Labuan, Anyer. Saya juga baru pertama kali ini upload video di blog. Yuk ahh, enjoy this video ya lovely bloggers!


Video Maker : Eno Tantra
Location : Tanjung Lesung Beach, Anyer

Friday, April 26, 2013

Story of Karang Bolong Beach

Friday, April 26, 2013

Sebenernya udah pernah posting tentang foto-foto pas di Pantai Karang Bolong, bulan kemaren tapi yang versi editnya disini http://fisaycheezt.blogspot.com/2013/03/love-you-mates.html . Dan ternyata masih banyak yang mau dishare. And no editing loh..


The boys: Eno - Bokil - Olite - Iyan


The girls: Me - Mila - Nisa


Hassan and Me






Ini sunsetnyaaa. Subhanallah.






Sunglasses : Bellagio
Shawl : Tribal by Fiolla
Loose Top : Anggun
Peach Rampel Skirt : Novel Mice
Bag : Elizabeth

Fotografer : Eno Tantra
Location : Karang Bolong Beach, Anyer

Bagaimana Kamu?

Baru beberapa hari ngga ngepost aja rasanya udah gatel pengen cerita ini itu. Tapi ya biasa, kalo ngga stuck depan laptop ya bingung mau cerita apa. Mehehe. Cerita sedikit tentang pengalaman kemaren melalui media sosial twitter. Dini hari kemaren, saya sempat bikin tweet yang boleh dibilang menggambarkan tentang sifat saya yang sebenarnya. Begitulah saya kerap kali berkicau ditweet bahkan sampai hal-hal yang keliatannya random pun. Terserah yang baca mau bilang apa. Yang kemudian ditanggapi oleh teman twitter saya, yang reply-an dia bikin saya sedikit tercengang. Begini kurang lebihnya;

F : Emang gitu orangnya (agak) gila. (agak) nyolot. (agak) centil.  Iya kan? Iya.
S : Bukan gila tapi imajinatif & kreatif. Bukan nyolot tapi argumentatif. Bukan centil, Cuma terlalu kecewean.
F: Ah, really? Sweet Saffa! I fave this tweet, you know me saff.
S : Iya sok aja, asal kedepannya terus inget bahwa kita di mata orang lain terkadang lebih bagus dari kita di mata kita sendiri.

Begitulah percakapan singkat tengah malem saya dengan teman saya, Saffa. Saya sudah lama kenal saffa walaupun tidak terlalu dekat. Yang saya suka dengannya, dia masih saya anggap kecil karena seumuran adik saya, dia temen SD-SMPnya adik saya. Usianya 17 tahun,  tapi pikirannya sudah jauh lebih maju dari saya yang sudah 22 tahun. Kaget sebenernya pas saya baca tab mention malam itu. Antara malu dan malu banget. Tapi selebihnya bersyukur, karena berarti masih ada yang memandang saya jauh lebih positif.

Kritis! Dia buka pikiran saya. Sekali lagi, jelas kedewasaan tidak selamanya berbanding lurus dengan angka usia kita. Ini salah satu fakta kecilnya. Kedewasaan itu bagaimana kita berpikir, memandang sesuatu, menilai seseorang atau suatu permasalahan, atau bagaimana cara bertutur kata, bersikap.You open my mind, thank you saff.

Kita di mata orang lain terkadang lebih bagus dari kita di mata kita sendiri. -@assysaffa

***

Pernah beberapa kali gagal dalam ujian? Saya pernah.

Pernah ditegur dosenmu tentang cara berpakaian? Saya pernah.

Atau pernah dikomentari tentang sikap dan nada bicaramu? Saya pernah.

Dan lulus ujian yang bahkan seharusnya telah kamu selesaikan sejak satu tahun yang lalu itu.. perjuangan sekali ya. Subhanallah.Alhamdulillah.

Oke, poin yang akan saya tekankan disini adalah Jika kamu tidak sekali gagal melakukan sesuatu pada satu objek yang sama apa yang kamu rasakan? Sedikit bersedih itu wajar. Tapi apa lantas kamu kecewa dengan TuhanMu? Jangan cepat mengeluh ya. Jangan cepet berprasangka buruk pada TuhanMu hanya karena kamu menganggapnya tidak mengabulkan doamu.

Pun saya sempat sampai berpikiran bahwa orang-orang akan menilai saya bodoh atau gimana. But, I don’t care what they say about me. Memang mereka siapa. Tuhan? Yang penting percayalah, TuhanMu Maha Baik. Dia punya rencana indah dibalik semua ujian yang Dia beri untuk kamu. Yakin dia sedang merencanakan yang terbaik saja. Dan berhenti memikirkan dirimu yang negative ya!

Jangan suka menilai dengan pandangan hanya dari apa yang dirimu sendiri alami. Hidup ini, tak hanya apa yang ada di kepalamu. Begitu banyak manusia lain yang hidup dengan caritanya masing-masing dan menjalaninya dengan kekuatannya sendiri-sendiri. -falafu



Note:

Hari ini salah satu tokoh agama di negara kita meninggal dunia. Temen-temen, yuk sempatkan kirim Al-fatihah untuk beliau. Semoga tenang. Allah sayang Uje.

Sunday, April 21, 2013

Peach In Act

Sunday, April 21, 2013



Am wearing tribal shawl by fiola that given from my mom. Thanks mom :*

Kartini Muda Masa Kini

Yippiii, Selamat Hari Kartini untuk seluruh perempuan sejati Indonesia!

Sejarah diperingatinya hari Kartini pada tanggal 21 April adalah setelah ditetapkan oleh presiden Soekarno dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 108 Tahun 1964 tertanggal 2 Mei 1964 dimana Kartini ditetapkan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional dan sekaligus menetapkan hari lahirnya yaitu tanggal 21 April diperingati setiap tahun sebagai hari besar yang kemudian kita kenal sebagai Hari Kartini.

Dengan bukunya yang berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang, Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk dibangku sekolah, harus dipingin, dinikahkan dengan lelaki tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.

Pandangan -pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan untuk berselisih, terpisah dan saling menyakiti. " ...Agama harus menjaga kita dari berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kamu laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.


***

Beberapa hari yang lalu, saya sempat mengomentari status teman saya di jejaring sosial. Waktu itu sedang dalam suasana panas setelah menonton show X-Factor Indonesia. Kebetulan kemarin tidak ada kontestan yang tereliminasi, beralih memperingati Hari Kartini, sehingga Rossa dan Anggun tidak mengetahui skenario ini sebelumnya. Intinya teman saya melalui akun twitternya bilang; Pake acara Kartini-kartinian. Kaya tau aja Ibu Kita Kartini dimakamkan dimana. Saya spontan jawab Jepara karena yang saya ingat saat itu adalah Kartini memiliki hubungan erat dengan Jepara. Dia bales retweetan saya, Weh salah. Wah berarti bukan Kartini sejati. Mengetahui hal itu, saya langsung meralatnya dengan Kota Rembang.

Ih, malu banget sebenernya. Mungkin saya termasuk salah satu yang dia bilang kartini-kartinian waktu itu ya. Bahwa nyatanya banyak sekali orang-orang yang mengetahui hari Kartini diperingati setiap tanggal 21 April, identik dengan kebaya dan bersanggul, sebatas itu saja. Sangat disayangkan, padahal menurut saya pemaknaan terhadap hari kartini lebih dari itu, wanita memiliki peran ganda berkarier dan menjadi ibu rumah tangga. Kita wanita sejati yang tidak lemah, lebih berguna bagi orang sekitar dan lingkungan., bangsa Indonesia.

So what are Kartini's Day mean for you, lovely reader?


Dan inilah potret Kartini muda masa kini versi saya. Adik sepupu saya, Iqlima Zeta Ihsan, 3 tahun..





Sumber:

https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini
http://www.infonews.web.id/2013/03/sejarah-hari-kartini-21-april.html

Friday, April 19, 2013

Firasat

Friday, April 19, 2013
Abis dikasih tau Echa, kalo ternyata lagu firasat direcovered sama Raisa yang jadi original soundtrack-nya Rectoverso gitu. -Duh, gue kemana aja sih!- Langsung download dan langsung jadi top playlist di winamp. Plus suasana yang habis hujan gini. Dingin. Syahdu. Perfect! Makasih rekomendsinya, Chaaa ;*

***

Kemarin kulihat awan membentuk wajahmu. Desah angin meniupkan namamu. Tubuhku terpaku.

Aku suka memandang langit. Dan aku mencari. Di bawah langit bagian mana yang ada kamu?

Semalam bulan sabit melengkungkan senyummu. Tabur bintang serupa kilau auramu. Aku pun sadari ku segera berlari.

Aku membayangkan senyummu, sesaat sebelum akhirnya aku terpejam. Berulang terus pada beberapa malam sebelum malam ini. Kamu tahu rasanya?

Cepat pulang. Cepat kembali, jangan pergi lagi. Firasatku ingin kau tuk cepat pulang. Cepat kembali, jangan pergi lagi.

Kalau aku bilang kangen kamu. Kamu juga sedang merasakan hal yang sama atau tidak, ya?

Akhirnya bagai sungai yang mendamba samudera. Ku tahu pasti kemana kan ku bermuara. Semoga ada waktu, sayangku.

Rasanya semakin kuat. Rindunya semakin hebat. Tapi aku bahkan butuh waktu lebih lama meyakinkannya. Apa kamu lebih yakin dariku?

Ku percaya alampun berbahasa. Ada makna dibalik semua pertanda. Firasat ini rasa rindukah ataukah tanda bahaya. Aku tak peduli, ku terus berlari.

Ini jelas kuasa Tuhan. Konspirasi semesta. Hai waktu, sungguh kamulah yang berada persis diantara kita. Tolong, kamu rekam baik-baik ya semua yang mungkin aku tak sempat mengingatnya

Cepat pulang. Cepat kembali, jangan pergi lagi. Firasatku ingin kau tuk cepat pulang. Cepat kembali, jangan pergi lagi.

Dan kalau aku inginkan kamu jangan pergi jauh. Kamu tetap mau berada dekat denganku? Kita melangkah beriringan. Kamu mau?

Dan lihatlah sayang. Hujan turun membasahi. Seolah turun airmata.




Note:

Saya menulis dengan ditemani lagu firasat-nya Raisa loh. Diputer terus pun ngga bosen. Kamu harus punya!

Thursday, April 18, 2013

Apa kita pernah tau?

Thursday, April 18, 2013
Perempuan hanya ada dua. Cantik dan keren. Yang cantik akan lekas tua dan membosankan. Yang keren awet muda tetap keren hingga tua. - perempuansore

Hay, kita termasuk yang mana ya? Saya dan teman-teman kerap kali membicarakan tentang kriteria cantik, yang sekalipun dia sedang bersama cowok atau berstatuskan pacar orang pun tetep banyak yang ngelirik, banyak yang nyepik, yang antri ingin menjadi pacarnya. Kebayang ngga, bahagianya mereka? Etapi malah risih juga sih ya. Penilaian seseorang tentang cantik memang beragam ya. Tergantung bgaimana kita melihatnya. Ada yang cantik, tapi gendut. Ada yang cantik tapi pendek, kecil. Ada juga yang cantik, tapi seksi. Uhuk! Fisik semua ini yang saya sebut. Ga munafik ya first side yang kita nilai dari seseorang pasti fisik, selebihnya pasti dalem-dalemnya dong.

Tapi untuk urusan seksi? Boys, jujur deh kamu kalo cari -katakan saja- calon istri lebih pilih yang menutup auratnya atau mengumbar auratnya? -Saya pikir, usia 22 tahun sudah bukan usia yang jauh dari pembicaraan mengenai pasangan hidup ya.- Pandangan hidup sudah lebih jauh ke depan, angka panjang. Dan itu wajar. Saya rasa sudah bukan jamannya lagi punya pacar tuh untuk diumbar 'ehh, ini loh pacarku cantik, pacarku seksi'. Helo, itu masa SMA banget. Seperti temen saya pernah bilang; Cari pacar tuh ngga usah yang cantik atau ganteng. Nih kita kan 50% ya, cari juga yang 50%. Biar jadinya 100%, kan sempurna. Bisa diterima lah ya.

Bukan berarti tidak mau membuka hati. Hanya saja semakin cerdas. Memilih kualitas. Bukan hanya sekedar ciumannya enak. - seorang teman -- perempuansore

Berbagai pertanyaan soal pacar, pasangan hidup dan lain-lain sering dilemparkan oleh teman-teman kepada saya. Kalau jawabannya ngga bikin mereka puas, pasti saya langsung diece macem-macem. Satu pernyataan salah seorang teman KKN yang bikin jleb pada waktu itu adalah.. Mesakke banget, cah ayu-ayu kok ra ndue bojo. Atau kok daridulu ngga ada terus sih. Makanya jangan nolak-nolak terus. Atau malah terus semacem dicomblangin sama satu objek yang sama. Ini ngga hanya sekali terjadi tapi berkelanjutan. Entah apa yang mempengaruhi dan melandasi teman-teman untuk mojokin saya dengan satu objek tersebut. kalo orang gatau kan gimana ngga ngira saya dan orang tersebut ada apa-apa coba. Dan kesannya malah jadi bahan gossip gitu. Btw, gapapa biarin aja kalo kita ngga ngerasa. Tapi kalo  sampe ada seseorang yang mendoakan saya berjodoh dengan orang itu, Terus bilang dia kan ganteng pinter, kurang apa lagi sih. Nah looo, saya bisa apa. Oke aja sekarang saya bilang biasa aja tapi besok rasanya bagaimana, ya siapa tau kan. Yang penting respon saya menanggapi komentar-komentar teman saya ya santai, dan senyum-senyum aja.


Intinya apa yang udah jadi hak kita, rejeki kita, jodoh kita dan semua yang ditakdirkan untuk kita ngga akan ketuker kok. Tenang aja. 

Note:

Ini ngga munafik ya, semakin kamu menjauhkan pikiran dari seseorang semkin kuat ingatanmu menuu kepadanya. Serius deh. 

Sunday, April 14, 2013

Egoku Di Level Rendah

Sunday, April 14, 2013
Pagi-pagi gini udah pengen ngepost aja. Saya hobi marah-marah pada hal kecil yang ngga sesuai sama selera saya. Yang paling sering sih ngomel sama waiter kalo pesenan lama dateng atau salah. Hak kita juga kan ya, bahasanya nisa (mhs jurusan hukum) sih hak perlindungan konsumen gitu. Etapi ini serius, saya beberapa kali mengunjungi tempat makan sama teman-teman saya ceritanya ya mirip-mirip. Saya ceritakan bagian yang melekat diingatan saya ya.

Pertama pas buka puasa di salah satu rumah makan bebek goreng di Cilegon, sebenernya ngerti sih karena waktu itu posisinya menjelang buka puasa dan semua meja full jadi ya agak lama. Tapi keburu ngga sabar sih, jadilah aku bolak balik ke arah dapur untuk nanyain pesanan saya dan teman-teman dengan nada bicara yang ngga biasa, temen saya yang mengetahui hal ini sampe geleng-geleng kepala. Hihi

Kedua, di salah satu tempat karaoke di Cilegon pun juga, saya sempat beberapa kali komplain karena perbedaan waktu per sesi-nya. 60 menit (sejam waktu normal) di bill tertera hanya 45 menit. Jelas ngga sinkron gitu dan cuma saya yang bener-bener berani (dan emang niat) bilang ke mbak resepsionisnya. Sekali lagi, mereka menyanggah dan bilang kalo sebenernya waktu di komputernya masih jalan. Padahal saat itu big screen-nya aja udah mati. Ini ngga hanya sekali.

Ketiga, baru-baru kemarin pas libur semester mampir ke salah satu warung yang jual sop duren, di Serang. Saya sama temen-temen dateng berdelapan. Itu juga posisinya warung lagi rame dan pesanan kita tak kunjung datang. Jadilah saya mendatangi mbak kasir, yang pas saya lagi mau mendekat dia udah semacem siap jawab untuk ditanya. Saya bilang; “Mbak, meja 21 udah daritadi kok belum dateng ya?”. “Ohh, iya sebentar ya kak,” kata mbaknya. Saya balik ke meja nerusin obrolan sama temen-temen. Disitu saya bilang sama temen saya, laki-laki; “Say, kok aku bawaannya pengen marah terus ya?”. “Lah, emang kapan lo pernah ga marah coba,” temen saya menjawab, lah saya bisa apa hahahah.

Terus yang terakhir yang agak bikin saya paling ‘ihh banget’ itu di warung pempek favorit saya. Kebetulan masih berada di satu lingkungan kompleks yang sama, tak jauh dari rumah. Pempeknya enak, kesukaan saya dan nisa sejak SMP. Beberapa kali kita makan disana, tapi mendapat respon yang kurang baik dari mbak yang jual. Apalagi kalo bukan dijutekin, sinis, unfriendly banget pokoknya. Itu yang bikin jadi males kesana, padahal pengen pempeknya. Setiap pulang darisana, pasti saya dan nisa ngomel sendiri sambil cerita ke bunda tentang hal itu. Bunda saya malah menyuruh saya untuk istighfar. Beliau bilang, saya semakin besar semakin judes saja, padahal dulu kecil ngga.

Beberapa hari setelah itu, bunda saya meminta tolong untuk membeli pempek di tempat itu (lagi). Dalam jumlah yang cukup banyak dan varian yang berbeda-beda. Jadilah saya  mengelak dulu sebelum akhirnya mengiyakan *ini ga patut dicontoh banget ya*.  Saya pun mengiyakan sambil bilang; “Bun, tapi tuh malesin ihh. Mbaknya gitu banget sama aku.” Bunda aku malah dengan santainya jawab;  “Istighfar nak. Maklum sih mbaknya itu kan emang gap inter, lulusan sd atau smp aja kali. Kalo kamu  malah marah-marah gitu apa kamu ga lebih beg* dari dia. Makanya angan gitu.” Duh, itu kata-kata bunda saya jleb banget kan. Seketika langsung mikir, mikir banyak-banyak.

Saya langsung menyudahi seketika pembicaraan hal itu, karena saya tahu ayah paling tidak suka saya bersikap seperti itu. Sebelumnya saya, nisa dan bunda berbicara tentang hal yang sama, dan ayah denger. Beliau spontan komentar; “Lah udah sih, yang kayak gitu ngga usah  diomongin. Diem aja. Yang penting kita udah dapet, udah makan pempeknya sekarang.” Simple banget kan? Ya begitulah, tipe ayah saya yang berdarah Jawa.

OMG, gimana saya ngga spontan merasa bersalah banget. Merasa masih kaya anak kecil. Ngontrol ego dengan level serendah ini aja belum bisa. Hihi. Terus belajar ngehargai pekerjaan orang juga sih. Ini point paling penting.  Sebelumnya temen pernah cerita juga, tentang suka dukanya di dunia kerja, demi selembar uang sampe dimarah-marahin orang lain, dimaki ga karuan. Kan kasian. Open minded aja sih, sekarang plus think positif dimulai dari hal-hal kecil kaya gini biar (agak) dewasa. Selamat senin! Selamat bekerja! Semoga apa yang kita lakukan senantiasa jadi berkah ya ;)

"Seberapa pun berat hidupmu, kamu tetap bisa memilih jadi pribadi yang baik. Seberapa pun baik hidupmu, kamu tetap bisa memilih jadi pribadi yang buruk. Menjadi pribadi yang baik atau buruk itu pilihan. Kamu yang menentukan bukan orang lain". -- falafu


Note:

Saya menulis ini ketika sedang memikirkan ini sebagai hal yang lucu, geli sendiri aja kalo inget. And readers, plis be smart ya. Saya tidak menyudutkan siapa-siapa kok. Posting ini dimaksudkan hanya untuk perbaikan diri saya aja. Thankyou.

Saturday, April 13, 2013

I (really) Don't Like Blush On

Saturday, April 13, 2013
Nice photoshoot at SaeGde Studio. This is the pict before editing.







Shawl : Dian Pelangi
Merak Bird Earing : Izza Shop
Strip Top : Luna Maya for HARDWARE
Peach Skirt : Novel Mice
Wedges : Connexion

Photographer : Kak Dian
Location : SaeGde Studio

Can't Stop Eating

One night on October 2012. At Duta Shela on7's cafe..









Me - Nisa - Wenny - Nisol - Rhena

Shawl : Brown Paris
One Shoulder Dress : Luna Maya for HARDWARE
Bag ; Wallaby

Location : Pizza Il Mondo
Jl. Cendrawasih, Demangan, Yogyakarta

Natural Orange

I'm ready to hangout with my friends..



Taken from Camera 360



Rayon Jumputan Shawl : Dian Pelangi
Orange Top : Corniche
Tubular Vest : BabaLook
Flowery Pants : Unbranded
Shoes : Peony (Mom's)

Location : Inul Vista Parking Area, Cilegon

Tuesday, April 9, 2013

It Isn't My Job

Tuesday, April 9, 2013
Photo shoot with Dila&Zata
Desember, 2011











Wardrobe : Dila&Zata
Location : Makam Raja Mataram, Yogyakarta

Saturday, April 6, 2013

Creative Fashion Week 2013; Day 2

Saturday, April 6, 2013
With my lovely Hijabers Community Yogyakarta. We are attending Creative Fashion Week 2013, support by MODA, HCY and Terrant Hijabist. Saturday, April 6th 2013.






Dresscode : Pink - Biru
Photographer : OXYGEN
Location : Jogja Classic

Design by saturday love sunday