Assalamualaikum!
Alhamdulillah, sampailah pada postingan tentang pernikahan. Seperti yang temen-temen tau, saya dan abang menjalani Long Distance Relationship sejauh Jakarta - Bengkalis (Riau) sejak November 2016, kemudian satu tahun kemudian pada November 2017 kami lamaran. Sampai pada 4 Maret 2018, kami menikah.
Dari perjalanan yang panjang dan berliku jelas kami menyiapkan pernikahan tidak mudah seperti calon pengantin pada umumnya. Banyak sekali, kesalah pahaman yang terjadi, kepanikan menjelang pernikahan itu benar adanya gaes.. belum lagi nanti disana juga akan ada acara ngunduh mantu. Semua sibuk masing-masing dan kebayang dong, gimana rempongnya. Alhamdulillah ada kakak, adik, orang tua dan keluarga yang selalu bisa diajak sharing, bahkan siap sedia membantu.
Januari 2016, saya mengenal Abang di Jogja waktu itu saat ada acara kampus Company Visit ke Singapore. Ya, kami satu almamater, dan satu angkatan (hanya beda kelas) saja. Waktu itu, Company Visit dikhususkan untuk mahasiswa/i angkatan kami saja (MM UII Angkatan 43). Abang bilang, sejak technical meeting 2 hari sebelum kami berangkat, dia udah flirting sama gue, tapi gue nggak ngeh. Nah, saya baru mengenal teman-teman dari kelas sebelah ya paginya di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Itu pun masih saling lupa-lupa namanya.
2 hari kami di Singapore, seru! Banyak ilmu dan pengalaman baru bersama teman-teman yang asik, kemudian kami melanjutkan perjalanan 2 hari ke Malaysia. Abang yang tadinya mau langsung ke Batam setelah dari Singapore pun mengurungkan niatnya jadi ikut kami ke malaysia. Semakin menambah keakraban satu sama lain, saya dan Abang pun kerap kali jadi bahan ledekan teman-teman, sebagai orang yang kelewat selow saya malah menantang balik ledekan teman-temanmaklum anaknya paling sering dicengin.
Selesai Company Visit itulah kami lebih sering bertemu dikampus. bahkan saat kelas penjurusan pun kami sama-sama mengambil konsentrasi Manajemen Marketing dan satu kelas. Jadi semakin intens deh berkomunikasi dan kami jadian. Alhamdulillah ya setelah bertahun-tahun jomblo, ketemu juga dengan seseorang yang mau sama saya, duh! Perbedaan karakter dan budaya yang membuat kami lebih menghargai satu sama lain. Abang Melayu tulen ketemu Fisa yang pecicilan hehe.
Ohya, setelah berkenalan dan jadian itu adalah masa-masa pusingnya mahasiswa tingkat akhir untuk menyelesaikan tesis! Perlu banyak disyukuri lah ini, karena sedikit banyak kami saling menyemangati satu sama lain. Lebih sering ke perpus, ngerjain tesis ataupun bimbingan bareng. Malahan target kami waktu itu adalah wisuda bareng karena kami ingin mempertemukan orang tua kami berdua. Qadarullah, sejak seminar sampai sidang tesis tuh jadwal kami ada dihari yang sama dengan dosen penguji yang sama. Semangat belajar bareng, bertukar pikiran atau sekedar latihan presentasi.
Satu tujuan kami tercapai bersama wisuda bareng pada Oktober 2016 meski waktu itu kami masih pacaran. Alhamdulillah, Abang menyampaikan niatnya ke Ayah dan diterima dengan sangat baik. Sampai akhirnya, kami melangsungkan lamaran di November 2017. Percayalah LDR itu rumit dan tidak mudah tinggal bagaimana kita menjalaninya, saling percaya, menjaga komunikasi dan tidak mengekang satu sama lain. Semuanya terlewati meskipun tidak mudah.
Hari ini, dua bulan yang lalu kami sampai pada janji suci, benar-benar suatu perjuangan yang luar biasa. Terimakasih suamiku, telah memilihku mejadi teman seumur hidup.Juga terimakasih untuk kedua orangtua atas restunya, kakak, adik, saudara, keluarga dan teman-teman untuk doa dan dukungan yang tidak pernah putus. Semoga Allah selalu mencurahkan kasih sayangNya untuk keluarga kecil kami dan menjaga kami selalu dalam lindungan dan JannahNya, Aamiin.. Sampai saya menulis inipun, status kami masih Long distance Marriage. Masih akan penuh dengan lika-liku dan problematika 'JARAK'. Mohon doanya agar kami segera bisa tinggal satu atap ya.
Ohya, next post inshallah tentang Review Vendor stay tune ya..
Alhamdulillah, sampailah pada postingan tentang pernikahan. Seperti yang temen-temen tau, saya dan abang menjalani Long Distance Relationship sejauh Jakarta - Bengkalis (Riau) sejak November 2016, kemudian satu tahun kemudian pada November 2017 kami lamaran. Sampai pada 4 Maret 2018, kami menikah.
Dari perjalanan yang panjang dan berliku jelas kami menyiapkan pernikahan tidak mudah seperti calon pengantin pada umumnya. Banyak sekali, kesalah pahaman yang terjadi, kepanikan menjelang pernikahan itu benar adanya gaes.. belum lagi nanti disana juga akan ada acara ngunduh mantu. Semua sibuk masing-masing dan kebayang dong, gimana rempongnya. Alhamdulillah ada kakak, adik, orang tua dan keluarga yang selalu bisa diajak sharing, bahkan siap sedia membantu.
Januari 2016, saya mengenal Abang di Jogja waktu itu saat ada acara kampus Company Visit ke Singapore. Ya, kami satu almamater, dan satu angkatan (hanya beda kelas) saja. Waktu itu, Company Visit dikhususkan untuk mahasiswa/i angkatan kami saja (MM UII Angkatan 43). Abang bilang, sejak technical meeting 2 hari sebelum kami berangkat, dia udah flirting sama gue, tapi gue nggak ngeh. Nah, saya baru mengenal teman-teman dari kelas sebelah ya paginya di Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta. Itu pun masih saling lupa-lupa namanya.
2 hari kami di Singapore, seru! Banyak ilmu dan pengalaman baru bersama teman-teman yang asik, kemudian kami melanjutkan perjalanan 2 hari ke Malaysia. Abang yang tadinya mau langsung ke Batam setelah dari Singapore pun mengurungkan niatnya jadi ikut kami ke malaysia. Semakin menambah keakraban satu sama lain, saya dan Abang pun kerap kali jadi bahan ledekan teman-teman, sebagai orang yang kelewat selow saya malah menantang balik ledekan teman-teman
Selesai Company Visit itulah kami lebih sering bertemu dikampus. bahkan saat kelas penjurusan pun kami sama-sama mengambil konsentrasi Manajemen Marketing dan satu kelas. Jadi semakin intens deh berkomunikasi dan kami jadian. Alhamdulillah ya setelah bertahun-tahun jomblo, ketemu juga dengan seseorang yang mau sama saya, duh! Perbedaan karakter dan budaya yang membuat kami lebih menghargai satu sama lain. Abang Melayu tulen ketemu Fisa yang pecicilan hehe.
Ohya, setelah berkenalan dan jadian itu adalah masa-masa pusingnya mahasiswa tingkat akhir untuk menyelesaikan tesis! Perlu banyak disyukuri lah ini, karena sedikit banyak kami saling menyemangati satu sama lain. Lebih sering ke perpus, ngerjain tesis ataupun bimbingan bareng. Malahan target kami waktu itu adalah wisuda bareng karena kami ingin mempertemukan orang tua kami berdua. Qadarullah, sejak seminar sampai sidang tesis tuh jadwal kami ada dihari yang sama dengan dosen penguji yang sama. Semangat belajar bareng, bertukar pikiran atau sekedar latihan presentasi.
Satu tujuan kami tercapai bersama wisuda bareng pada Oktober 2016 meski waktu itu kami masih pacaran. Alhamdulillah, Abang menyampaikan niatnya ke Ayah dan diterima dengan sangat baik. Sampai akhirnya, kami melangsungkan lamaran di November 2017. Percayalah LDR itu rumit dan tidak mudah tinggal bagaimana kita menjalaninya, saling percaya, menjaga komunikasi dan tidak mengekang satu sama lain. Semuanya terlewati meskipun tidak mudah.
Hari ini, dua bulan yang lalu kami sampai pada janji suci, benar-benar suatu perjuangan yang luar biasa. Terimakasih suamiku, telah memilihku mejadi teman seumur hidup.Juga terimakasih untuk kedua orangtua atas restunya, kakak, adik, saudara, keluarga dan teman-teman untuk doa dan dukungan yang tidak pernah putus. Semoga Allah selalu mencurahkan kasih sayangNya untuk keluarga kecil kami dan menjaga kami selalu dalam lindungan dan JannahNya, Aamiin.. Sampai saya menulis inipun, status kami masih Long distance Marriage. Masih akan penuh dengan lika-liku dan problematika 'JARAK'. Mohon doanya agar kami segera bisa tinggal satu atap ya.
Ohya, next post inshallah tentang Review Vendor stay tune ya..
No comments:
Post a Comment