Baru beberapa hari ngga ngepost aja rasanya udah gatel
pengen cerita ini itu. Tapi ya biasa, kalo ngga stuck depan laptop ya bingung
mau cerita apa. Mehehe. Cerita sedikit tentang pengalaman kemaren melalui media
sosial twitter. Dini hari kemaren, saya sempat bikin tweet yang boleh dibilang
menggambarkan tentang sifat saya yang sebenarnya. Begitulah saya kerap kali
berkicau ditweet bahkan sampai hal-hal yang keliatannya random pun. Terserah
yang baca mau bilang apa. Yang kemudian ditanggapi oleh teman twitter saya,
yang reply-an dia bikin saya sedikit tercengang. Begini kurang lebihnya;
F : Emang gitu orangnya (agak) gila. (agak) nyolot.
(agak) centil. Iya kan? Iya.
S : Bukan gila tapi imajinatif & kreatif. Bukan
nyolot tapi argumentatif. Bukan centil, Cuma terlalu kecewean.
F: Ah, really? Sweet Saffa! I fave this tweet, you know
me saff.
S : Iya sok aja, asal kedepannya terus inget bahwa kita
di mata orang lain terkadang lebih bagus dari kita di mata kita sendiri.
Begitulah percakapan singkat tengah malem saya dengan teman
saya, Saffa. Saya sudah lama kenal saffa walaupun tidak terlalu dekat. Yang
saya suka dengannya, dia masih saya anggap kecil karena seumuran adik saya, dia
temen SD-SMPnya adik saya. Usianya 17 tahun, tapi pikirannya sudah jauh lebih maju dari
saya yang sudah 22 tahun. Kaget sebenernya pas saya baca tab mention malam itu.
Antara malu dan malu banget. Tapi selebihnya bersyukur, karena berarti masih
ada yang memandang saya jauh lebih positif.
Kritis! Dia buka pikiran saya. Sekali lagi, jelas kedewasaan
tidak selamanya berbanding lurus dengan angka usia kita. Ini salah satu fakta
kecilnya. Kedewasaan itu bagaimana kita berpikir, memandang sesuatu, menilai
seseorang atau suatu permasalahan, atau bagaimana cara bertutur kata, bersikap.You open my mind, thank you saff.
Kita di mata orang lain terkadang lebih bagus dari kita di mata kita sendiri. -@assysaffa
***
Pernah beberapa kali gagal dalam ujian? Saya pernah.
Pernah ditegur dosenmu tentang
cara berpakaian? Saya pernah.
Atau pernah dikomentari tentang
sikap dan nada bicaramu? Saya pernah.
Dan lulus ujian yang bahkan
seharusnya telah kamu selesaikan sejak satu tahun yang lalu itu.. perjuangan
sekali ya. Subhanallah.Alhamdulillah.
Oke, poin yang akan saya tekankan
disini adalah Jika kamu tidak sekali gagal melakukan sesuatu pada satu objek
yang sama apa yang kamu rasakan? Sedikit bersedih itu wajar. Tapi apa lantas
kamu kecewa dengan TuhanMu? Jangan cepat mengeluh ya. Jangan cepet berprasangka
buruk pada TuhanMu hanya karena kamu menganggapnya tidak mengabulkan doamu.
Pun saya sempat sampai berpikiran
bahwa orang-orang akan menilai saya bodoh atau gimana. But, I don’t care what
they say about me. Memang mereka siapa. Tuhan? Yang penting percayalah, TuhanMu
Maha Baik. Dia punya rencana indah dibalik semua ujian yang Dia beri untuk
kamu. Yakin dia sedang merencanakan yang terbaik saja. Dan berhenti memikirkan
dirimu yang negative ya!
Jangan
suka menilai dengan pandangan hanya dari apa yang dirimu sendiri alami. Hidup
ini, tak hanya apa yang ada di kepalamu. Begitu banyak manusia lain yang hidup
dengan caritanya masing-masing dan menjalaninya dengan kekuatannya sendiri-sendiri.
-falafu
Note:
Hari ini salah satu tokoh agama di negara kita meninggal dunia. Temen-temen, yuk sempatkan kirim Al-fatihah untuk beliau. Semoga tenang. Allah sayang Uje.
No comments:
Post a Comment