Selamat pagi, jum'at yang mendung perlahan menjadi cerah.
Jujur saya mengawali pagi ini dengan senyum, setelah baca tab mention di salah satu akun sosmed pribadi saya. Sesederhana Dian Pelangi bales komen postingan saya tentang acaranya di Bukan Empat Mata tadi malem. Saya tidak menyalahkan mereka yang menganggap ini hal sepele. Sekali lagi tidak. Let's make your own smile guys! Dan saya juga bukan fans fanatik beliau. Saya hanya kagum padanya, dia yang secara nggak langsung memberi tahu saya betapa luas dan indahnya siilaturrahim. For me, Dian Pelangi adalah wanita yang muda, mandiri, kreatif, ramah, rendah hati, multitalent dan tentu saja.. inspiratif. Isn't she lovely? Hehe. Anyway, have you ever seen the video clip of Saif Adam 'After Hardship Comes Ease' Dian Pelangi and her hubby ada disana loh. I'll share you that video at the bottom of this post yaaa :)
Btw, entah kenapa akhir akhir ini saya suka sekali dengan rangkaian kata yang secara umum maknanya tentang 'pertemuan' seperti saya menemukan kalimat cantik ini beberapa hari yang lalu, di Path 'Jarak itu memperbaiki apa yang disebut rindu, pertemuan itu memperbaiki apa yang dinamai ragu.' (KurniawanGunadi) Dan, tadi malam sebelum tidur saya tidak sengaja mampir ke blog salah satu penulis favorit saya, Kak Fa. Disana ada postingan unik yang judulnya: In The Lonely Hours. Such as.. I fell you, I feel this article Kak Faaa.
Tidak kah kamu merindukan kita yang dulu? Yang sanggup bercerita hingga jatuh tertidur
Tidak kah kamu merindukan kita yang dulu? Yang sanggup saling mendukung bahkan dalam pertengkaran
Tidak kah kamu merindukan kita yang dulu? Yang tidak pernah peduli musim apa yang datang, karena kita selalu memiliki matahari di hati kita
Aku tidak mengerti apa yang telah waktu lakukan hingga, kita enggan saling menyapa
Aku tidak mengerti apa yang telah luka tinggalkan hingga, kita enggan saling menerima
Lucunya, banyak kenangan baik yang justru mampu membuatku menangis
Bukan karena aku membenci mereka-- ini hanya karena aku belum mau melepaskannya
Aku tahu kau akan selalu baik di sana,
Kau kuat
Kau selalu lebih kuat dari aku
Dan aku tahu, aku akan selalu baik di sini
Aku kuat
Walau tidak lebih kuat darimu, tapi aku mampu
Kalau di suatu ketika ada tangan lain yang kau biarkan menggenggammu
Aku tidak tahu apa aku kuat untuk tidak akan cemburu
Mungkin aku akan cemburu, tapi aku tidak akan sekuat itu untuk memintamu kembali
Aku terlalu perempuan. Kau yang paling tahu seperti apa perempuan
Tapi bila saat ini aku sudah lebih dulu membiarkan tangan lain menggenggamku
Aku tidak tahu apa kau sudah bersedia untuk tidak cemburu
Kalau pun kau cemburu, kau akan selalu mampu kuat untuk tidak memintaku kembali
Kau terlalu pria. Aku yang paling tahu seperti apa pria
Mungkin, ada banyak pria dan perempuan yang saling kehilangan
Hanya karena terlalu ingin menjadi dirinya
No comments:
Post a Comment