Saturday, February 17, 2018

Wedding Prep 1: Lamaran

Saturday, February 17, 2018
Assalamualaikum..

Udah tahun 2018, apa kabarnya teman-teman? Alhamdulillah ya, ada kesempatan dan kelapangan waktu untuk menulis blog lagi. Dan kali ini agak beda dari biasanya, karena bismillah saya akan sharing tentang persiapan pernikahan, dimulai dari lamaran yaa..



Saya dan Abang menempuh perjalanan LDR sejak November 2016. Waktu itu, kita selesai kuliah pasca sarjana di Universitas Islam Indonesia. Ya, kita satu kampus, satu fakultas, satu program studi, satu konsetrasi, satu kelas dan satu dosen pembimbing (hehe panjang yaa!). Setelah lulus, kita memutuskan untuk pindah dari Jogja yang telah mempertemukan kami, ke kota kelahiran. Saya pindah ke Cilegon dan Abang di kampungnya di Bukit Batu, Bengkalis Riau. Tapi tidak lama, Desember 2016 saya pindah ke Jakarta untuk menyambung hidup (katanya mah hehe). 

Dengan segala ke-newbie-an serta pengalaman pahit selama LDR dulu, semua kita jalani dengan tegar (rossa banget)banyak sekali ujian, cobaan, badai yang tak berkesudahan dan apalah itu. Segala suka duka kita lewati bersama. Waktu itu, yang kita tahu, kita punya satu tujuan yang sama, untuk menyempurnakan separuh agama. Kita sadar, kekokohan pun selalu disertai berbagai macam rintangannya. Beda pulau, beda adat, beda watat, tapi satu karakter: kuat! Nah gimana dong tu? Kudu banyakin sabar pokoknya..

Intinya banyak pertemuan yang kita rencanakan, tapi ternyata belum bisa terlaksana. Selama tahun 2017, kita bertemu 4 kali. Pertama, Januari, Abang main ke Cilegon. Kemudian Bulan Maret, saya ada urusan kantor ke Pekanbaru, saya menyempatkan main ke kampung Abang, sekitar 4 jam perjalanan darat, dari Kota Pekanbaru.Kemudian akhir September, itu juga Abang sengaja main ke Jakarta (finally setelah 5 bulan nggak ketemu). Dan terakhir pas lamaran nanti. Udah, sebatas itu saja pertemuan kita, kebayang dong dulu 10 bulan bisa ketemu setiap hari. Selebihnya kita berkomunikasi melalui telpon, whatsapp, dan sesekali video call.

Setelah pertemuan di akhir September itu, disalah satu pembicaraan agak serius melalui telpon saya ingat waktu itu kita merencanakan dan membulatkan niat Abang untuk datang ke Cilegon untuk meminang, bahasa melayunya. Niat itu tidak langsung kita sampaikan ke orang tua, karna seperti biasa, ketumpuk aja gitu sama pikiran pikiran lainnya. Akhirnya, setelah berunding dengan orang tua saya dan Abang (by phone, tentunya) keputusan untuk lamaran jatuh di tanggal 27 November 2017. Sekitar 3 minggu setelah kami berunding, agak lama sih. Kami menyesuaikan dengan waktu yang pas untuk Abang dan keluarganya datang..

Minggu, 27 November 2017.

Acara sederhana dimulai jam 9, tidak ada dekorasi, tidak ada party planner. serta kemeriahan acara lamaran lainnya. Yang hadir hanya keluarga dekat saja. Alhamdulillah perundingan lancar, ada 3 hal yang disampaikan kakek saya, yaitu: waktu dan lokasi acara, bantuan adat, serta mahar/mas kawin. Singkat padat dan jelas. Ohya, saat lamaran kita  tidak ada acara tukar cincin loh. Karen pihak keluarga kami, karna keluarga kami tidak mau kalau tukar cincin dijadikan acara simbolis. "menerima pemberian boleh, tapi tidak usah disimboliskan" begitu kata Datuk. Sebelumnya juga saya sudah memberitahu Abang, alhamdulillah Abang mengerti dan Abang memberikan cincin setelah acara inti selesai.

Sulaiman Zainal's Family


Lovely twin..



Ohya, saya di make up oleh kak Beby (@bebyrhatu), saya kontak kak Beby sabtu malam untuk acara minggu pagi. Mepet tapi ya gitu, syukur jodohnya sama Kak Beby. seneng banget orangnya ramah, mau berbagi, gak sampe 45 menit aja kelar hihi. Make upnya tahan lama dan natural banget. I like this..

Make up jam 09 pagi..



Make up jam 5 sore

Juga saya memesan cupcakes dari teman saya sendiri. Request desain sesuka hati dan enaakk, krimnya pas ga terlalu manis jadi nggak bikin eneg. Thankyou april (@aprilcake13)




Bismillah.. mohon doa dari teman teman semua untuk kelancaran acaranya nanti ya, aamiin.


No comments:

Post a Comment

Design by saturday love sunday